Morning Sickness
DAFTAR ISI
- Apa Itu Morning Sickness?
- Penyebab Morning Sickness
- Faktor Risiko Morning Sickness
- Gejala Morning Sickness
- Hubungi Dokter Ini Jika Gejala Tak Kunjung Hilang
- Diagnosis Morning Sickness
- Pengobatan Morning Sickness
- Pencegahan Morning Sickness
- Komplikasi Morning Sickness
Apa Itu Morning Sickness?
Morning sickness adalah salah satu ciri ciri hamil yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika ibu hamil mengalami mual dan muntah di pagi hari. Meskipun disebut morning sickness, gejala ini tidak terbatas pada pagi hari saja.
Beberapa bumil mungkin mengalaminya sepanjang hari, bahkan hingga larut malam. Jangan khawatir, kondisi ini umumnya berkurang secara bertahap pada trimester kedua kehamilan.
Penyebab Morning Sickness
Terdapat beberapa hal yang bisa memicu terjadinya mual dan muntah di pagi hari, yaitu:
- Perubahan hormonal
Peningkatan kadar hormon kehamilan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen, diduga menjadi salah satu penyebab utama morning sickness.
Kadar hormon yang terlalu tinggi bisa memengaruhi kerja sistem pencernaan sehingga memicu mual dan muntah.
- Perubahan fisik
Ciri ciri hamil yang paling kentara bisa dilihat dari perubahan fisik. Mulai dari rahim yang membesar, peningkatan aliran darah ke organ reproduksi, dan peningkatan detak jantung.
Nah, semua perubahan fisik tersebut nyatanya bisa mempengaruhi fungsi sistem pencernaan sehingga memicu mual.
- Kepekaan terhadap bau dan rasa
Beberapa ibu hamil juga menjadi lebih sensitif terhadap bau dan rasa tertentu. Bau makanan, minuman, atau yang umumnya tidak menyebabkan mual pada orang lain, bisa memicu mual dan muntah pada ibu hamil.
Faktor Risiko Morning Sickness
Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan morning sickness pada ibu hamil. Di antaranya, yaitu:
- Punya riwayat morning sickness sebelumnya
Wanita yang mengalami morning sickness pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan mengalami gejala serupa pada kehamilan berikutnya.
- Riwayat mual-mual saat menstruasi
Wanita yang mengalami mual-mual atau sindrom pramenstruasi yang parah sebelum hamil lebih berisiko mengalami kondisi ini.
- Faktor genetik
Kenyataannya, faktor genetik juga membuat seorang wanita mual dan muntah saat hamil. Jika ibu atau saudara perempuan mengalaminya saat hamil, kemungkinan kamu juga berisiko mengalami kondisi yang serupa.
- Kehamilan kembar
Hamil kembar atau lebih juga meningkatkan risiko mual dan muntah saat hamil. Sebab kehamilan ganda umumnya disertai dengan peningkatan kadar hormon kehamilan yang lebih tinggi.
- Mabuk perjalanan
Wanita yang rentan mengalami mabuk perjalanan, kemungkinan juga rentan mengalami mual dan muntah saat hamil. Hal ini mungkin berkaitan dengan sensitivitas terhadap pergerakan dan perubahan posisi tubuh.
- Riwayat migrain
Wanita dengan riwayat migrain atau gangguan kepala lainnya mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengalami morning sickness.
- Usia muda
Wanita yang hamil di usia muda, terutama di bawah usia 20 tahun, cenderung lebih rentan mengalami mual dan muntah di pagi hari.
Jika kamu merasakan tanda-tanda kehamilan, ketahui Cara Menghitung Usia Janin dengan Kalkulator Kehamilan.
Gejala Morning Sickness
Gejala utama kondisi ini adalah kombinasi mual dan muntah. Namun, setiap ibu hamil mungkin mengalami ciri ciri hamil yang lebih beragam, seperti berikut:
- Mual
Sensasi tidak enak di perut atau ingin muntah merupakan ciri ciri hamil yang sering terjadi. Kondisi ini bisa ringan hingga parah. Mual kerap timbul pada pagi hari setelah bangun tidur, tetapi juga bisa terjadi kapan pun.
- Muntah
Selain mual, muntah adalah ciri ciri hamil lainnya. Ini adalah respons tubuh untuk mengeluarkan isi perut. Bumil bisa muntah sesekali ataupun secara teratur.
Muntah biasanya terjadi setelah mual. Ibu hamil akan merasakan kelegaan sesaat setelah muntah.
- Sensitivitas terhadap bau dan rasa
Morning sickness tidak sebatas mual dan muntah saja. Bumil juga menjadi lebih peka terhadap bau dan rasa tertentu. Ini juga termasuk ciri ciri hamil yang cukup umum.
Untuk orang lain, bau makanan, minuman, atau lainnya mungkin terkesan biasa saja. Namun, bagi ibu hamil, bau ini bisa sangat menyengat sampai memicu mual. Ketahui pula Tanda-Tanda Kehamilan di Minggu Pertama lainnya.
- Penurunan nafsu makan
Indera penciuman yang semakin tajam bisa menurunkan nafsu makan bumil. Apalagi juka disertai mual dan muntah, hal ini bisa menghilangkan selera makan.
- Kelelahan
Mual dan muntah yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan pada wanita hamil.
- Perubahan berat badan
Akibat penurunan nafsu makan dan kelelahan, bumil juga rentan mengalami penurunan berat badan.
Pada umumnya, morning sickness terjadi pada trimester pertama kehamilan, mulai sekitar 6 minggu hingga 12 minggu kehamilan. Namun, beberapa wanita bahkan dapat mengalaminya di sepanjang kehamilan.
Hubungi Dokter Ini Jika Gejala Tak Kunjung Hilang
Segera hubungi dokter apabila mengalami mual dan muntah parah selama kehamilan.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi.
Mereka ini sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Effendy Gunawan Sp.OG
- dr. Lucia Leonie Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan disentri yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Morning Sickness
Dokter akan mendiagnosisnya berdasarkan gejala-gejala yang ibu hamil alami. Hal ini dimulai dengan wawancara medis yang mendalam dan menanyakan tentang frekuensi, intensitas, dan lamanya mual dan muntah.
Selain itu, dokter juga akan mengevaluasi faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi mual dan muntah. Mulai dari riwayat kesehatan, riwayat kehamilan sebelumnya, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis morning sickness. Sebab, kondisi ini menjadi ciri ciri hamil yang sangat umum.
Pengobatan Morning Sickness
Sayangnya, kondisi ini tidak bisa diobati karena bisa hilang seiring bertambahnya usia kehamilan. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk meringankannya:
- Hindari perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba saat bangun tidur. Berbaring sejenak sebelum bangun tidur untuk mengurangi mual.
- Konsumsi makanan kecil dan sering, sekitar 5-6 kali sehari. Hindari makan dalam porsi besar sekaligus yang justru memperburuk mual.
- Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti roti tawar, biskuit, atau buah-buahan.
- Hindari makanan dan minuman yang memicu mual. Jika bisa, catat makanan dan minuman yang memicu mual karena setiap bumil memiliki pemicu yang berbeda-beda.
- Konsumsi makanan yang rendah lemak, tidak pedas dan minim rempah. Makanan seperti ini bisa memperburuk gejala yang ada.
- Hindari tempat-tempat atau lingkungan yang berbau kuat.
- Jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Minum sedikit-sedikit tapi sering.
- Stres bisa memperparah mual. Oleh sebab itu, cari koping stres terbaik.
- Suplemen vitamin B6 (piridoksin) telah terbukti efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada beberapa wanita hamil. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun.
- Jika mual sedang parah, ibu bisa meminum air rebusan jahe sedikit demi sedikit. Pastikan ibu mendinginkannya terlebih dahulu.
Pencegahan Morning Sickness
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi ini. Tips pencegahannya tentu sama saja dengan cara menangani morning sicknes. Contohnya, seperti:
- Konsumsi makanan kecil tapi sering
- Hindari makanan dan minuman yang memicu mual.
- Konsumsi makanan kaya karbohidrat komplek, seperti roti gandum, nasi merah, atau kentang, dapat membantu mengurangi mual.
- Hindari bau yang kuat.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh.
- Jangan mengonsumsi makanan berlemak tinggi, pedas dan sangat berminyak.
- Atasi stres dengan baik
- Hindari makanan atau minuman yang terlalu panas
Komplikasi Morning Sickness
Morning sickness umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius pada ibu hamil maupun janin. Meski begitu, muntah yang parah dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Penurunan nafsu makan juga bisa membuat mengganggu asupan makanan dan nutrisi yang dibutuhkan ibu. Alhasil, kondisi ini juga bisa menurunkan berat badan.
Dalam kasus parah, ini bisa berdampak pada kesejahteraan emosional ibu hamil. Sebab, rasa ketidaknyamanan yang terjadi terus menerus menghambat aktivitas dan memicu stres.